1.
Menurut sosial budaya :
·
Adanya perubahaan sosial budaya
akibat kedatangan wisatawan,dengan 3(tiga) asumsi umum, yaitu : (martin,1998:
171) :
1.
perubahan dibawah sebagai
akibat adanya instrusi dari luar,umumnya dari sistem sosial budaya yang
superordinate terhadap budaya penerima yang lebih lemah
2.
perubahan tersebut destruktif
bagi budaya indigenousa
3.
perubahan tersebut akan membawa
pada homogeniussasi budaya,dimana identitas etnik local akan tenggelam dalam
bayangan sistem industry dengan teknologi barat birokrasi nasional dan
multinasional,consumer-oriented economy.
·
Secara teoritis, Cohen (1984)
mengelompokkan dampak sosial budaya pariwisata ke dalam sepuluh kelompok besar,
yaitu: Tour Belitung
1) dampak terhadap keterkaitan dan keterlibatan antara
masyarakat setempat dengan masyarakat yang lebih luas, termasuk tingkat otonomi
atau ketergantungannya;
2) dampak terhadap hubungan interpersonal antara anggota
masyarakat;
3) dampak terhadap dasar-dasar organisasi/kelembagaan
sosial;
4) dampak terhadap migrasi dari dan ke daerah
pariwisata;
5) dampak terhadap ritme kehidupan sosial masyarakat;
6) dampak terhadap pola pembagian kerja; Belitung Tour
7) dampak terhadap stratifikasi dan mobilitas sosial;
8) dampak terhadap distribusi pengaruh dan kekuasaan;
9) dampak terhadap meningkatnya
penyimpangan-penyimpangan sosial; dan
10) dampak terhadap bidang kesenian dan adat istiadat.
·
Sifat dan bentuk dari dampak
sosial-budaya dipengaruhi oleh berbagai faktor. Pitana (1999) menyebutkan bahwa
faktor-faktor yang ikut menentukan dampak sosial budaya tersebut adalah sebagai
berikut: Paket Tour Belitung
1) Jumlah wisatawan, baik absolute maupun relatif
terhadap jumlah penduduk lokal;
2) Objek dominan yang menjadi sajian wisata (the tourist
gaze) dan kebutuhan wisatawan terkait dengan sajian tersebut;
3) Sifat-sifat atraksi wisata yang disajikan, apakah
alam, situs arkeologi, budaya kemasyarakatan, dan seterusnya;
4) Struktur dan fungsi dari organisasi kepariwisataan di
DTW;
5) Perbedaan tingkat ekonomi dan perbedaan kebudayaan
antara wisatawan dengan masyarakat lokal;
6) Perbedaan kebudayaan atau wisatawan dengan masyarakat
lokal;
7) Tingkat otonomi (baik politik, geografis, dan
sumberdaya) dari DTW;
8) Laju/kecepatan pertumbuhan pariwisata;
9) Tingkat perkembangan pariwisata (apakah awal, atau
sudah jenuh);
10) Tingkat pembangunan ekonomi DTW;
11) Struktur sosial masyarakat lokal;
12) Tipe resort yang dikembangkan (open ataukah enclave
resorts)
13) Peranan pariwisata dalam ekonomi DTW. Tour Belitung Murah
·
Lebih jauh Douglass mengetengahkan
bahwa ada hubungan paralel antara tinggi dan makna dampak sosial-budaya
pariwisata dengan variabel-variabel di bawah:
1) Besarnya perbedaan sosial, ekonomi, dan budaya antara
wisatawan dengan masyarakat lokal.
2) Perbandingan antara jumlah wisatawan dengan
masyarakat lokal.
3) Distribusi dan kenampakan dari pembangunan
pariwisata.
4) Laju dan intensitas perkembangan pariwisata.
5) Tingkat kepemilikan investasi asing dan tenaga kerja
asing di DTW.
Kesenian, Adat Istiadat, dan Agama
·
Disisi lain dengan pembangunan
pariwisata meningkatkan usaha sector informal, juga menimbulkan menjamurnya
pedagang asongan. Khusus untuk pedangan asongan ini di beberapa kelemahan
antara lain:
o
Dilakukan oleh anak-anak
dibawah umur, mereka cenderung mengutamakan uang dari pada sekolah.
o
Maraknya pedagang asongan
membuat kenyamanan wisatawan terganggu, karena ada unsur pemaksaan dari mereka.
o
Beralihnya tenaga kerja sector
produksi pertania ke perdagangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar