Air merupakan kebuutuhan pokok
utama masyarakat pada umumnya. Di kabupaten bogor sumber Tour Belitung air utama berasal dari
sungai. Pelayanan air bersih Kabupaten bogor secara umum dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu pelayanan air bersih yang berasal dari Swasta/BUMN, Dinas PU
dan pemanfaatan sumber daya air oleh masyarakat disana. Untuk pelayanan air
bersih yang berasal dari Swasta/BUMN adalah pelayanan air bersih dari PDAM.
Disamping itu tidak sedikit pula masyarakat yang masih memanfaatkan air sungai,
embung ,air tanah sebagai sumber air bersih. Pendistribusian air bersih
dilakukan melalui perpipaan dan non perpipaan. Dalam pelayanannya, PDAM
kabupaten Bogor menggunakan 13 pengelolahan lengkap( IPA ) 9 sumber mata air
dan 7 sumur Bor.
Dengan kapasitas
produksi tersebut, Belitung Tour PDAM baru mampu melayani 25 kecamatan dari 40 kecamatan di
kabupaten Bogor atau baru bisa melayani penduduk di wilayah administratif
sebesar 19,68% dengan jumlah pelanggan mencapai 138.437 dan didominasi oleh
pelanggan kategori rumah tangga. Adapun masyarakat yang belum terlayani,
merupakan masyarakat di daerah-daerah yang sulit dijangkau, sehingga masih ada
banyak warga yang memanfaatkan air sungai, embung, dan air tanah untuk
kebutuhan hidup sehari-hari.
Dalam hal kualitas air Paket Tour Belitung bersih, baik yang dihasilkan PDAM maupun dari sungai, embung, dan air tanah
yang ambil masyarakat, berrdasarkan penilaian tingkat kesehatan menurut BPPSPAM
secara umum dalam kualitas yang baik. Kualitas air bersih yang rendah hanya
terdapat pada beberapa daerah yang tercemar limbah pabrik. Berdasarkan hasil
pemantauan kualitas air sungai tahun 2007 diketahui bahwa :
·
Sungai Ciliwung, kadar rata-rata parameter BOD melampaui
kelas mutu I dan II tetapimemenuhi untuk kelas mutu III dan IV;
·
Sungai Cileungsi,
kadar rata-rata dari parameter BOD melampaui kelas mutu I - IV;
·
Sungai Cisadane, kadar rata-rata dari parameter BOD
melampaui kelas mutu I dan II tetapi
memenuhi kelas mutu II dan IV;
·
Sungai Kalibaru, kadar rata-rata parameter BOD melampaui
kelas mutu I, II dan III tetapi memenuhi untuk kelas mutu IV;
·
Sungai Cikeas, kadar rata-rata parameter BOD melampaui
kelas mutu I, II dan III tetapi memenuhi untuk kelas mutu IV;
·
Sungai Cikaniki, kadar rata-rata parameter BOD melampaui
kelas mutu I dan II tetapi memenuhi untuk kelas mutu III;
·
Sungai Cibeet, kadar rata-rata parameter BOD melampaui
kelas mutu I, II dan III tetapi memenuhi untuk kelas mutu IV;
·
Sungai Cipamingkis, kadar rata-rata parameter BOD
memenuhi untuk kelas mutu IV.
Berdasarkan data dari
Dinas Bina Marga dan Pengairan tahun 2006 di
Kabupaten Bogor terdapat sejumlah mata air terdapat danau atau situ
sebanyak 95 buah dengan luas 496,28 Ha, Situ-situ dimaksud berfungsi sebagai
reservoar atau tempat peresapan air dan beberapa diantaranya dimanfaatkan
sebagai obyek wisata atau tempat rekreasi dan budidaya perikanan.
Berdasarkan topografi wilayah masih ada
beberapa lokasi yang memungkinkan untuk dikembangkan situ-situ buatan yang
dapat dimanfaatkan sebagai tampungan air baku, resapan air, maupun pengendali
banjir (Retarding Basin). Air tanah merupakan sumber alam yang potensinya
(kuantitas dan kualitasnya) tergantung pada kondisi lingkungan tempat proses
pengimbuhan (groundwater recharge), pengaliran (groundwater flow) dan pelepasan
air bawah tanah (groundwater discharge) yang berlangsung pada suatu wadah yang
disebut cekungan air bawah tanah, terdiri dari air tanah dangkal dan air tanah
dalam.
Volume air tanah yang
digunakan untuk berbagai kegiatan usaha di Kabupaten Bogor sebanyak 338.727,2
m3/hari (data SoER Kabupaten Bogor, 2007). Secara umum kualitas air permukaan
di Kabupaten Bogor masih cukup baik, artinya belum ada pencemaran oleh industri
yang mengkhawatirkan.