Hal ini
secara langsung mempengaruhi apakah individu tersebut mengevaluasi dirinya
secara positif atau negatif sehingga berpengaruh pada harga diri, proses
persepsi diri dan apakah individu merasa Tour Belitung baik sebagaimana adanya dirinya.
Konsep
diri menggambarkan konsepsi individu tentang dirinya sendiri, ciri-ciri yang
dianggapnya menjadi bagian dari dirinya. Konsep diri juga menggambarkan
pandangan diri dalam kaitannya dengan Belitung Tour hubungan intrapersonal, bagaimana
individu menjalin hubungan dengan lingkungan sosial diluar dirinya.
Konsep
diri merupakan inti Travel Belitung dari pola kepribadian yang mempengaruhi bentuk berbagai
sifat. Bersamaan dengan munculnya konsep diri, muncul pula faktor penting lain
yang ikut mempengaruhi pembentukan pola hidup individu. Cara individu memandang Paket Tour Belitung dirinya akan mewarnai pemikiran, emosi, perilaku dan kebahagian hidupnya secara
keseluruhan. Konsep diri merupakan faktor yang sangat Tour Belitung Murah menentukan dalam hubungan
individu dengan lingkungannya karena setiap orang bertingkah laku sedapat
mungkin sesuai dengan konsep dirinya .
Hurlock
(1993: h. 59) mengemukakan bahwa pada awal pembentukannya, konsep diri
didasarkan oleh keyakinan individu mengenai pendapat orang yang penting dalam
kehidupan individu seperti orang tua, guru, dan teman sebaya, tentang diri
mereka. Dengan meningkatnya pergaulan, individu mengembangkan konsepsi atas
dirinya sendiri yang pada gilirannya membentuk sikap, pendirian, dan reaksi
individu terhadap sesuatu.
Konsep diri individu akan tampak dalam perilaku. Individu
yang mengembangkan konsep diri yang positif akan terlihat optimis, penuh
percaya diri dan cenderung mempunyai interaksi yang baik dengan lingkungan
sosial. Individu dengan konsep diri positif mempunyai kemampuan untuk
menyesuaikan diri secara pribadi dan sosial dan pada akhirnya dapat menempatkan
dirinya ke dalam posisi yang tepat dan
menerapkan peraturan yang berlaku dengan baik sebagai aplikasi dari
kedisiplinan.
Konsep disiplin adalah perkembangan moral seseorang
dimulai dari tahapan takut akan hukuman, kemudian malu dengan lingkungan
sekitar, barulah tumbuh sebuah kesadaran. Pada orang dewasa, kesadaran itu
telah tumbuh sehingga pada saat dia melakukan sesuatu, dia menyadari bahwa manfaat
kedisiplinan itu akan kembali kedirinya lagi.
Manusia dapat mendayagunakan kekuatan pikiran
sebagai pribadi atau individu. Ketika individu berkumpul dalam komunitas atau
organisasi, daya pikir itu akan terus menjadi bagian yang menentukan apakah sebuah
organisasi dapat berkembang atau tumbang. Sehingga Rahmat (2004: h. 155) mengatakan bahwa Konsep
diri individu yang diawali dari pikiran akan ikut membentuk perilaku
organisasi. Perilaku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar