ANALISIS
Dari penjabaran
gambaran umum diatas maka pada bab analisis akan menganalisis faktor-faktor
dalam pemilihan lokasi. Dalam pemilihan lokasi terdapat faktor-faktor yang
menjadi pertimbangan begitu pula dengan mendirikan kawasan industri baik itu
industri kecil, menengah ataupun besar. Teori weber merupakan salah satu ahli
yang membuat asumsi mengenai faktor-faktor pemilihan lokasi industri. Teori
weber (1868-1958) Tour Belitung
1.
Teori lokasi industri optimal (Theory of
optimal industrial location) dari Losch
Teori ini didasarkan pada permintaan (demand), sehingga dalam teori ini diasumsikan bahwa lokasi optimal dari suatu pabrik atau industri yaitu apabila dapat menguasai wilayah pemasaran yang luas, sehingga dapat dihasilkan pendapatan paling besar. Untuk membangun teori ini, Losch juga berasumsi bahwa pada suatu tempat yang topografinya datar atau homogen, jika disuplai oleh pusat (industri) volume penjualan akan membentuk kerucut. Semakin jauh dari pusat industri semakin berkurang volume penjualan barang karena harganya semakin tinggi, akibat dari naiknya ongkos transportasi. Berdasarkan teori ini, setiap tahun pabrik akan mencari lokasi yang dapat menguasai wilayah pasar seluas-luasnya. Di samping itu, teori ini tidak menghendaki wilayah pasarannya akan terjadi tumpang tindih dengan wilayah pemasaran milik pabrik lain yang menghasilkan barang yang sama, sebab dapat mengurangi pendapatannya. Karena itu, pendirian pabrik-pabrik dilakukan secara merata dan saling bersambungan sehingga berbentuk heksagonal. Belitung Tour
Teori ini didasarkan pada permintaan (demand), sehingga dalam teori ini diasumsikan bahwa lokasi optimal dari suatu pabrik atau industri yaitu apabila dapat menguasai wilayah pemasaran yang luas, sehingga dapat dihasilkan pendapatan paling besar. Untuk membangun teori ini, Losch juga berasumsi bahwa pada suatu tempat yang topografinya datar atau homogen, jika disuplai oleh pusat (industri) volume penjualan akan membentuk kerucut. Semakin jauh dari pusat industri semakin berkurang volume penjualan barang karena harganya semakin tinggi, akibat dari naiknya ongkos transportasi. Berdasarkan teori ini, setiap tahun pabrik akan mencari lokasi yang dapat menguasai wilayah pasar seluas-luasnya. Di samping itu, teori ini tidak menghendaki wilayah pasarannya akan terjadi tumpang tindih dengan wilayah pemasaran milik pabrik lain yang menghasilkan barang yang sama, sebab dapat mengurangi pendapatannya. Karena itu, pendirian pabrik-pabrik dilakukan secara merata dan saling bersambungan sehingga berbentuk heksagonal. Belitung Tour
2.
Teori susut dan ongkos transport (theory of
weight loss and transport cost)
Teori ini didasarkan pada hubungan antara faktor susut dalam proses pengangkutan dan ongkos transport yang harus dikeluarkan, yaitu dengan cara mengkaji kemungkinan penempatan industri di tempat yang paling menguntungkan secara ekonomi. Suatu lokasi dinyatakan menguntungkan apabila memiliki nilai susut dalam proses pengangkutan yang paling rendah dan biaya transport yang paling murah. Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa: Tour Belitung Murah
1) Makin besar angka rasio susut akibat pengolahan maka makin besar kemungkinan untuk penempatan industri di daerah sumber bahan mentah (bahan baku), dengan catatan faktor yang lainnsama. Tour Belitung Murah
2) Makin besar perbedaan ongkos transport antara bahan mentah dan barang jadi maka makin besar kemungkinan untuk menempatkan industri di daerah pemasaran.
Teori ini didasarkan pada hubungan antara faktor susut dalam proses pengangkutan dan ongkos transport yang harus dikeluarkan, yaitu dengan cara mengkaji kemungkinan penempatan industri di tempat yang paling menguntungkan secara ekonomi. Suatu lokasi dinyatakan menguntungkan apabila memiliki nilai susut dalam proses pengangkutan yang paling rendah dan biaya transport yang paling murah. Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa: Tour Belitung Murah
1) Makin besar angka rasio susut akibat pengolahan maka makin besar kemungkinan untuk penempatan industri di daerah sumber bahan mentah (bahan baku), dengan catatan faktor yang lainnsama. Tour Belitung Murah
2) Makin besar perbedaan ongkos transport antara bahan mentah dan barang jadi maka makin besar kemungkinan untuk menempatkan industri di daerah pemasaran.
3.
Model gravitasi dan interaksi (model of
gravitation and interaction) dari Issac Newton dan Ullman
Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa tiap massa mempunyai gaya tarik (gravitasi) untuk berinteraksi di tiap titik yang ada di region yang saling melengkapi (regional complementarity), kemudian memiliki kesempatan berintervensi (intervening opportunity), dan kemudahan transfer atau pemindahan dalam ruang (spatial transfer ability). Teori interaksi ialah teori mengenai kekuatan hubungan-hubungan ekonomi (economic connection) antara dua tempat yang dikaitkan dengan jumlah penduduk dan jarak antara tempat-tempat tersebut. Makin besar jumlah penduduk pada kedua tempat maka akan makin besar interaksi ekonominya. Dansebaliknya.rumus Paket Tour Belitung
Teori ini didasarkan pada asumsi bahwa tiap massa mempunyai gaya tarik (gravitasi) untuk berinteraksi di tiap titik yang ada di region yang saling melengkapi (regional complementarity), kemudian memiliki kesempatan berintervensi (intervening opportunity), dan kemudahan transfer atau pemindahan dalam ruang (spatial transfer ability). Teori interaksi ialah teori mengenai kekuatan hubungan-hubungan ekonomi (economic connection) antara dua tempat yang dikaitkan dengan jumlah penduduk dan jarak antara tempat-tempat tersebut. Makin besar jumlah penduduk pada kedua tempat maka akan makin besar interaksi ekonominya. Dansebaliknya.rumus Paket Tour Belitung
Keterangan:
I = gaya tarik menarik diantara kedua region.
d = jarak di antara kedua region.
P = jumlah penduduk masing-masing region.
I = gaya tarik menarik diantara kedua region.
d = jarak di antara kedua region.
P = jumlah penduduk masing-masing region.
4. Teori tempat yang sentral (theory of cental place) dari Walter
Christaller.Teori ini didasarkan pada konsep
range (jangkauan) dan threshold (ambang). Range (jangkauan) adalah jarak tempuh
yang diperlukan untuk mendapatkan barang yang dibutuhkan masyarakat, sedangkan
threshold (ambang) adalah jumlah minimal anggota masyarakat yang diperlukan
untuk menjaga keseimbangan suplai barang. Menurut teori ini, tempat yang
sentral secara hierarkidapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: Paket Tour Belitung
1. Tempat sentral yang berhierarki 3 (K = 3), merupakan pusat pelayanan
berupa pasar yang senantiasa menyediakan barang-barang bagi daerah sekitarnya,
atau disebut juga kasus pasar optimal.
2. Tempat sentral yang berhierarki 4 (K = 4), merupakan situasi lalu lintas
yang optimum.Artinya, daerah tersebut dan daerah sekitarnya yang terpengaruh
tempat sentral itu senantiasa memberikan kemungkinan jalur lalu lintas yang
paling efisien.
3.
Tempat sentral yang berhierarki 7 (K = 7),
merupakan situasi administratif yang optimum. Artinya, tempat sentral ini mempengaruhi seluruh bagian
wilayah-wilayah tetangganya.
Untuk menerapkan teori ini, diperlukan beberapa syarat di antaranya sebagai berikut:
Untuk menerapkan teori ini, diperlukan beberapa syarat di antaranya sebagai berikut:
A. Topografi atau keadaan
bentuk permukaan bumi dari suatu wilayah relatif seragam sehingga tidak ada bagian yang
mendapat pengaruh lereng atau pengaruh alam lain dalam hubungannya dengan jalur
angkutan.
B. Kehidupan atau tingkat
ekonomi penduduk relatif homogen dan tidak memungkinkan adanya produksi primer
yang menghasilkan padi-padian, kayu, dan batubara.
5.
Theory
of industrial location (teori lokasi industri) dari Alfred Weber
Teori ini dimaksudkan untuk menentukan suatu lokasi
industri dengan mempertimbangkan risiko biaya atau ongkos yang paling minimum,
dengan asumsi sebagai berikut:
1) Wilayah yang akan dijadikan lokasi industri
memiliki: topografi, iklim dan penduduknya relatif homogen.
2) Sumber daya atau bahan mentah yang dibutuhkan cukup
memadai.
3) Upah tenaga kerja didasarkan pada ketentuan
tertentu, seperti Upah Minimum Regional (UMR).
4)Hanya ada satu jenis alat transportasi. Belitung Tour
5) Biaya angkut ditentukan berdasarkan beban dan jarak
angkut.
6) Terdapat persaingan antarkegiatan industri.
7) Manusia yang ada di daerah tersebut masih berpikir
rasional.
Persyaratan tersebut jika dipenuhi maka teori lokasi
industri dari Alfred Weber dapat digunakan. Weber menggunakan tiga faktor
(variabel penentu) dalam analisis teorinya, yaitu titik material, titik
konsumsi, dan titik tenaga kerja. Ketiga titik (faktor) ini diukur dengan
ekuivalensi ongkos transport. Berdasarkan asumsi tersebut di atas, penggunaan
teori Weber tampak seperti pada gambar berikut ini Belitung Tour:
A B C
Segitiga Weber dalam menentukan lokasi
industri(Sumber: Ilmu Pengetahuan Populer, 2000)
Keterangan:
M = pasar
P = lokasi biaya terendah.
R1, R2 = bahan baku Belitung Tour
Gambar
(a) : apabila biaya angkut hanya didasarkan pada jarak.
(b) : apabila biaya angkut bahan baku lebih mahal dari
pada hasil industri.
(c) : apabila biaya angkut bahan baku lebih murah dari
pada hasil industri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar